Kisah Nyata Misteri di Gunung Sumbing Via Garung

Posted by

 Assalamualaikum kak, nama aku Nike, disini aku mau cerita tentang perjalanan ke gunung sumbing via garung, tanggal 9 Agustus kemarin bersama 4 temen cewek (aku(Nike), Nia, fresi, dan Dina) dan 6 cowok (Dika, feri, Joko, Yusni, Antoni, dan dimas) jadi kita rencana mau muncak hanya 6 orang aku, adek aku(Nia), fresi, feri, Dika, dan yusni. Kemudian teman aku yang bernama Joko dan Dina mau ikut bergabung, lalu teman nya Nia juga ada yang ikut gabung yaitu Antoni dan Dimas. Dan kita sepakat buat grup agar mudah untuk berkomunikasi dan memberikan info, Kita rencana berangkat pukul 13:00 wib tapi dikarenakan keterlambatan fresi yang dari Tegal jadi kita mulai berangkat dari Blora pukul 16:02 wib. Tujuan kita saat itu tidak langsung ke basecamp tapi kita akan menginap di rumah nenek saya yang berada di semayu Wonosobo, sampai disana kita pukul 23:10 wib, sesampainya disana kita langsung istirahat. Keesokan harinya kitapun berangkat menuju basecamp via garung. Tapi saat itu pendakian lumayan ramai jadi kami dianjurkan untuk nanjak pukul 13:00 wib, karena masih banyak perlengkapan yang kurang jadi kita membeli dan menyewa alat yang kurang. Setelah dirasa sudah cukup dan lengkap kita pun berangkat nanjak pukul 15:00 wib dan naik ojek dari basecamp ke pos 1 untuk menghemat waktu, tapi saat naik ojek carrier nya Dina tidak sengaja terbuka dan 4 headlamp jatuh dan hancur, bahkan tidak bisa digunakan kembali. Dina:"woi headlamp nya jatuh tadi, udah aku cari sama Dimas tapi cuma ketemu dua, yang dua hilang" Antoni:"kok bisa? Emang tadi kamu taroh mana?" Setelah berunding kita pun melanjutkan dengan senter atau penerangan seadanya. Kita pun mulai pendakian dari pos 1 dengan membaca doa dan mengatur barisan, karena dalam kelompok ini yang belum pernah mendaki hanya Joko, yusni, dan feri maka barisan pun diatur aku paling depan(leader) disusul Nia, feri, Joko, fresi, dina, Antoni, Dimas, dan Dika sebagai swiper karena dia paling berpengalaman dalam pendakian. Kita pun berjalan santai sambil bercanda tawa, Saat perjalanan menuju pos 2 Dina sudah mengeluh kecapean padahal dia hanya membawa carrier ukuran 35l dan itupun hanya diisi barang pribadinya, Antoni:"ayolah, baru nanjak masa udah ngeluh aja" antoni pun membantu dengan mendorong Dina dari belakang, kita pun beristirahat sebentar dan feri saat itu tetap melanjutkan dibarengi dengan Joko dan fresi. Selang 10menit disusul Dimas,Dina,dan antoni. karena saat itu Dika berjalan sangat lambat karena Carrier yang dibawa cukup berat, aku, Nia, dan Yusni menemani Dika di belakang. Selama perjalanan itu kita tidak menemui pendaki lain selain rombongan kita, tapi sesampainya di pos 2 cukup ramai dengan beberapa rombongan pendaki, kita pun beristirahat cukup lama disana para lelaki merokok dan bercanda tawa sambil memakan cemilan. Dimas:"10 menit lagi lanjut ya" lalu kitapun berkemas dan melanjutkan perjalanan feri sebagai leader dan Dika masih sebagai swiper. Sampai pada pos 3 bayangan kita kembali beristirahat, kabut pun mulai turun pemandangan indah dari atas mulai terlihat jelas kitapun makin semangat menuju puncak sambil mengambil beberapa gambar kita lanjutkan perjalanan menuju pos 3.Disini hari mulai gelap jam sudah menunjukkan pukul 17:45 wib kita beristirahat di jalur yang lahannya cukup luas tapi menanjak dengan pemandangan sunset yang indah kitapun berfoto foto hingga magrib pun tiba, Dika, nia, dan Dimas mengeluarkan headlamp dan yang lain memakai senter dari hp masing masing kitapun melanjutkan perjalanan dengan berdoa. Saat dibelokan Kitapun berjalan terpisah cukup jauh menjadi dua rombongan, rombongan pertama Joko, fresi,Yusni, feri, aku, dan Dimas sebagai swiper. Tapi menurut Nia rombongan kedua yang sebagai leader adalah DIMAS (padahal saat itu jelas Dimas ada dibelakang ku) disususl Dina, Antoni, Nia dan Dika. Tiba tiba brukkk!!!  Dina terjatuh pingsan, Antoni:"mbak Dina, mbak" nia bergegas mendekat dan teriak "kaaaaaaaaakkkkk, mbak dinaaa pingsan" saat menyadari teriakan itu akupun berbalik arah berlari disusul teman teman yang lain. Kita semua panik dan mencoba membangunkan Dina tapi lama dia tidak sadar. Saat dia sadar kita langsung memberinya minum dan makan tak lama kemudian ada dua pendaki dari bawah dan membantu kami tak lama ada tim SAR dari bawah lalu memeriksa Dina dan dianjurkan untuk turun. Tim SAR :"lebih baik Dina kita bawa turun karena kondisi pernapasan nya sangat tidak memungkinkan untuk naik lagi, mungkin salah satu dari kalian ikut menemani" Dika pun menyarankan agar dirinya saja yang ikut turun karena dia sudah 3 kali ke puncak jadi tidak masalah untuk dia ikut turun, kita semua hanya saling tatap karena diposisi lain kita ingin sampai puncak, disisi yang lain lagi kita pun khawatir dengan keadaan dina. Padahal saat itu jarak antara area camp sangat dekat mungkin lebih baik naik daripada dibawa turun, tapi salah satu tim SAR yang lain bilang:"lebih baik, kalian semua turun! Karena agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, apalagi rombongan kalian masih ada 3 wanita" kitapun saling tatap dan menyetujui untuk turun bersama sama. Saat turun Dina dan tim SAR duluan, sangat cepat hingga tak terlihat, formasi saat itu Dimas sebagai leader disusul fresi, Nia, aku, feri, yusni, Joko, Antoni dan Dika swiper. Menuju pos bayangan 3 tidak berbicara sama sekali kita hanya diam dan fokus pada jalan hanya suara angin yang mengiringi. Sampai pada pos 3 bayangan kita pun istirahat, hanya diam kecuali nia, dia bersenandung. tiba tiba angin bertiup sangat kencang hingga debu berhamburan saat itu Dika mengeluh kaki nya keram jadi kita di pos itu lumayan lama. Aku:"lanjut yuk, anginnya kencang banget nih" Antoni:"yaudah ayok, mas Dika udah mendingan kan?" Dika:"udah gapapa kita lanjut aja". Formasi saat itu dirubah, semula Dika swiper sekarang dibarisan no 7 sedangkan paling belakang adalah Antoni. Saat perjalanan sangat hening tak ada yang bicara saat tikungan tiba tiba aku, dan yang lain mendengar seperti suara kakek kakek yang batuk serak dari atas semak semak "ek ek ek" sepontan Antoni bicara "eh, suara burung kayaknya" sambil melihat keatas saat itu yang mendengar hanya aku, fresi, Yusni, dan antoni. Perjalanan serasa sangat lama, Dika terjatuh berulang kali karena kaki yang keram, kitapun sepakat istirahat ditengah jalur untuk memulihkan kaki Dika saat itu posisi duduk Yusni paling belakang dan aku didepannya, aku memperhatikan mereka istirahat sambil menghitung jumlah rombongan kami, tiba tiba dari belakang kiri ada suara seperti orang memukul kayu, Tek Tek Tek aku pun menoleh sekelebat ku lihat bayangan putih melayang melintas lalu ku lihat wajah Yusni yang berada di belakangku dia hanya menatap ku dan menyeringai lalu berkata Yusni:"udah jangan dilihatin" aku pun gemetar lalu aku berdiri Nike:"gaes, jangan disini yok, kita ke depan dikit cari tempat yang enak buat istirahat" mereka pun beranjak dari tempatnya dan aku berjalan dulu karena takut. Diperjalanan itu kita tak banyak omong, senter kita mulai redup, pos 2 belum terlihat perjalanan terasa sangat jauh kita tidak melihat jam sama sekali, jalannya cukup terjal kami bergantian terjatuh karena terpeleset krikil dan akar akar yang menjalar. Tiba tiba Nia yang berada di depanku berhenti aku bertanya ada apa tapi dia hanya diam dan melanjutkan perjalanan. Hening, sangat hening saat itu, lalu terlihat pos dua, kita melangkahkan kaki dengan cepat ternyata disana ada tim SAR dan Dina yang akan ditandu, dan dengan cepat tim SAR pun membawa Dina kebawah, kita ingin bergabung dengan tim SAR untuk sampai basecamp tapi langkahnya begitu cepat hingga kita tertinggal lagi. Senter yang nyala hanya tinggal 3, tapi feri dan Joko berjalan duluan dengan sedikit berlari tanpa membawa senter, kita hanya bilang ke mereka untuk hati hati karena mereka sangat tergesa gesa.sekarang Dimas paling depan membawa senter disususl fresi, Nia, aku , Dika, Yusni dan antoni. Tidak berapa lama didepan terlihat jalur yang agak lembab, saat memasuki area itu aku mencium bau wangi menyan tapi aku terdiam ternyata Nia pun mencium bau yang sama kita pun mempercepat langkah, lama dan sunyi saat itu. Kita berjalan terus dan tak lama mendengar suara motor yang menandakan pos 1 sudah dekat, sebelum pos satu ada 2 tim SAR yang membawa motor ingin turun, tim SAR itu menawarkan untuk memberikan tumpangan bagi yang mau, karena hanya ada dua motor dan 3 perempuan disini jadi yang tertinggal satu Nia pun bergegas naik seperti ketakutan tanpa kata kata lalu aku dan fresi saling tatap, aku menyarankan agar fresi yang baik karena wajahnya sangat pucat dan terlihat sangat lelah dengan debat sedikit akhirnya fresi mau, lalu Dika menitipkan carrier nya yang berat ke tim SAR itu dan carrier nya fresi yang tidak berat dibawa dika. Karena tinggal lima orang formasi dirubah Dimas leader lalu aku, Yusni, Dika dan Antoni. Sepanjang perjalanan kita hanya berbicara seperlunya dan hening taada suara jika kita tidak bicara, bahkan suara hewan pun tidak ada. Tapi untungnya tak ada gangguan apapun, Setelah beberapa lama terdengar suara ramai tawa dan perbincangan dari bawah, kita yakin itu pos 1 tapi kita berjalan lama tak sampai sampai, kita melangkah sambil berdoa agar cepat sampai di pos 1 akhirnya tak lama cahaya pos pun terlihat, kita menuju ke warung yang masih buka, disana feri dan Joko sudah menunggu. Feri:"lama banget sih kalian, sampe aku ketiduran tadi disini" Joko:"sini istirahat dulu" kita pun istirahat di warung pos 1 sambil makan semangka, gorengan, dan jajanan yang ada disana sambil bercanda dengan para ojek, lumayan lama kita istirahat dan berunding kita turun naik ojek atau jalan, Dimas ingin jalan tapi yang lain memilih ngojek karena mereka sudah lelah dan ingin cepat sampai basecamp, lalu kita bergegas naik ojek dan sampailah kita di basecamp. Kami mencari dina, fresi dan Nia. Lalu berkumpul dan bertanya apakah Dina sudah membaik, kita pun ngobrol dan canda tawa, lalu bersih bersih dan kita memutuskan untuk menginap di basecamp. Saat akan tidur kita memasak terlebih dahulu dan cerita tentang apa yang kita lihat, ternyata saat Nia tiba tiba berhenti dijalur itu dia melihat pocong bergelantungan di pohon dia sangat kaget dan dia baru berani cerita pantas saja saat tim SAR menawarkan tumpangan dia langsung naik dan Dina saat itu bilang sebelum pingsan dia melihat Dimas yang ada didepannya berubah menjadi orang hitam besar dan menakutkan, ternyata saat itu juga fresi sedang datang bulan. Setelah kita makan kita pun tidur. Hari sudah pagi, disambut pemandangan Sindoro dari seberang yang terlihat gagah, kita pun berfoto di depan basecamp, setelah itu kita pun pulang ke rumah nenek saya yang dekat basecamp untuk mandi dan sarapan lalu balik Blora.

Cukup sekian cerita dari saya kak, terimakasih 🙏🏻 
Wassalamualaikum...


Blog, Updated at: Oktober 05, 2020

0 komentar:

Posting Komentar

Download Aplikasi Download Video

Download APK Amazing Videos DOWNLOAD APK

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Kategori

Translate Article