Kisah Sang Penjaga Kamar Mayat

Posted by

Sebuah rintihan memecah kesunyian malam di sebuah kamar mayat. Mang Uu, sang penjaga kamar

mayat melompat bangun dari tidurnya. Dia berkeliling ruangan, namun sumber suara tidak

ditemukan. Itulah pengalaman pertama Uu saat baru seminggu bertugas menjaga ruang jenazah

Rumah Sakit PMI Bogor, puluhan tahun lalu.

Pria yang kini berusia 59 tahun ini, kini sudah tidak takut lagi menjalani tugasnya layaknya seorang

profesional.  Sebelum menjadi penjaga kamar jenazah, Uu menjadi tukang parkir di rumah sakit

tersebut. Namun karena Uu sering membantu petugas kamar mayat dalam proses penguburan mayat

tak dikenal, akhirnya Uu diperbantukan ke kamar jenazah.


Akhirnya, 10 tahun lalu, Uu diminta bekerja sepenuhnya di kamar jenazah sekaligus mengurus

kebersihannya. Banyak pengalaman yang Uu dapatkan sebagai penjaga kamar jenazah. Uu harus

tahan dengan berbagai kondisi mengenaskan pada jenazah, misalnya korban kecelakaan atau

pembunuhan. Ada juga memang pengalaman seram seperti mendengar suara tangisan, rintihan, dan

langkah-langkah kaki disaat sendirian.

Namun belum sekalipun dia melihat penampakan sosok gaib di kamar mayat. "Kalau cuma suara

saja sih sering. Hampir setiap malam, tapi sekarang saya mah sudah biasa, sudah nggak takut lagi,"

ujar Uu. Namun, Uu juga mengingatkan kalau masyarakat kerap hanya mengaitkan kamar jenazah

dengan citra yang buruk dan seram-seram saja.

Padahal menurut Uu, menjaga mayat juga adalah tugas kemanusiaan yang penting. Seorang penjaga

kamar mayat harus bisa memastikan setiap jenazah yang datang bisa dijaga dengan baik segala

kondisinya sampai pihak keluarga mengambilnya. Tidak jarang seorang penjaga kamar jenazah juga

harus membantu menghibur keluarga yang berduka cita.

Tugas Uu mendadak menjadi ringan, karena sejak 8 bulan lalu, ruang pendingin untuk 12 jenazah di

RS PMI Bogor rusak. Jenazah-jenazah korban kecelakaan, pembunuhan atau meninggal biasa di

rumah sakit, tidak bisa berlama-lama di kamar jenazah RS PMI Bogor. Jenazah yang dibawa hanya

yang sudah ditunggui keluarga. Jenazah yang belum ada keluarganya akan dibawa ke RSCM atau RS

Polri Kramat Jati.

Kalau tidak begitu, dikhawatirkan jenazah bisa membusuk karena tidak didinginkan. "Kalau ada

keluarga, jenazah itu kan tidak lama-lama di ruangan ini. Paling hanya satu hari langsung dibawa

pulang. Kalau yang tidak ada keluarganya, bisa berhari-hari nanti dan akan membusuk di sini karena

tidak ada pendinginnya," jelas Uu.

Uu menjalani pekerjaanya dengan penuh dedikasi dan ucap syukur. Uu tahu, pekerjaannya bahkan

cenderung tidak dilirik masyarakat umum. Siapa sih yang mau bekerja menunggui jenazah. Namun,

bagi pria kelahiran Bogor tersebut, bekerja di kamar jenazah memberikan penghasilan yang lebih

baik dibanding saat ia masih menjadi tukang parkir.

Uu tidak menjelaskan berapa gajinya. Namun dia mengaku penghasilannya cukup untuk kebutuhan

sehari-hari, walaupun rumahnya masih mengontrak. "Kami tetap bersyukur. Sebab keluarga saya

masih bisa makan dan anak-anak bisa sekolah. Apalagi anak-anak saya sekarang sudah bekerja

semua," pungkasnya.

Cerita dikirim oleh : Arie. R


Blog, Updated at: Desember 29, 2015

0 komentar:

Posting Komentar

Download Aplikasi Download Video

Download APK Amazing Videos DOWNLOAD APK

Diberdayakan oleh Blogger.

Kategori

Translate Article