Sebelumnya Misteri Kebun Tua,
 saya langsung masuk ke kamar dengan rasa takut bercampur dengan rasa 
penasaran. Saya tenangin pikiran mencoba untuk berpikir logis mungkin 
cuma anak tetangga yang kekunci di luar, saya coba untuk melihat lagi 
tapi tiba-tiba dia sudah tidak ada lagi. Dengan rasa penasaran saya coba
 menoleh ke arah kebun yang gak jauh dari kostan saya. Kebun yang gak 
terawat itu seperti hutan, rumput-rumput tinggi, pohon-pohon besar itu 
membuat saya jadi takut, saya langsung mandi dan istirahat.
Paginya
 saya di kagetkan dengan bekas tapak kaki berlumuran lumpur basah di 
depan pintu, saya pikir itu kaki anak-anak tapi bekasnya cuma ada di 
posisi yang sama sejajar seperti hanya berdiri. Saya coba lihat ke 
tempat lain tidak ada jejak lagi. Perasaan saya semakin takut, dan saya 
coba pergi sendiri ke kebun tersebut dengan rasa penasaran, dan anehnya 
di satu pohon besar ada sebuah ayunan yang terbuat dari ban bekas, 
padahal setahu saya gak ada pernah ngelihat orang dewasa/anak-anak 
bermain di sini, tiba-tiba saya kepikiran anak kecil tadi malam yang 
meneror saya, saya langsung pergi ketakutan.
Saya kembali ke rumah teman lagi untuk 
menanyakan apa yang saya alami tadi malam, dan teman saya malah ketawa 
dan ngeledek gitu, saya coba menjelaskan lagi dan mengajak dia ke kebun 
itu. Sesampainya di kebun itu lagi kami berdua ngerasa seperti ada yang 
memperhatikan di balik-balik pohon. Saya tetap fokus ke ayunan itu dan 
mencoba mendekati ayunan tersebut sambil memperhatikan sekelilingnya.
Saat
 kami asik-asik mencari tahu apa yang terjadi tiba-tiba ada teriakan 
yang memanggil keras ke arah kami. Orang tua yang berjalan dengan 
tatapan marah itu menghampiri kami, dia menyuruh pergi dengan begitu 
emosi. Kami pun pergi dengan rasa penasaran, kenapa orang tua itu marah?
 Aku yang takut mengajak teman aku untuk nginap di kost untuk mencari 
tahu lagi apa yang terjadi.
Di malam harinya kami sedang asik 
bermain game online tiba-tiba ada suara keras di luar. Suara itu seperti
 seng yang di lempar batu besar, kami begitu kaget dan langsung keluar. 
Kami semakin terkejut saat sampai di luar karena tidak ada apa-apa dan 
tak ada satu orang pun yang keluar. Padahal suara itu sangat keras, 
sayapun bertanya kepada penghuni kost sebelah apakah dia mendengar 
sesuatu? jawabannya pun membuat aku dan temanku menjadi takut karena dia
 tidak mendengar sesuatu, padahal suara itu jelas sangat keras dan itu 
kami berdua yang dengar, tapi tetangga tidak ada yang dengar.
Saya
 pun semakin takut dan memilih untuk pindah tidur ke rumahnya teman 
saya, kami berdua berangkat dari kost jam 00:20 WIB karena hujan tadinya
 begitu lebat dan rasa takut membuat kami terpaksa pergi malam. Di saat 
kami baru sampai di persimpangan teman saya menjerit “gas cepatan” aku 
pun sempat menoleh kebelakang sebelum mempercepat laju motor, ternyata 
di belakang ada, bersambung.


 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar