Sebut saja nama saya Bram. Kejadian ini 
terjadi sekitar tahun 1996, waktu itu saya masih kelas 3 SMA dan waktu 
itu masih gencar-gencarnya permainan Play Station. Pada hari itu, hari 
minggu sehabis main play station sekitar jam 10 pagi, saya melihat dari 
kejauhan seorang kakek dengan gaya seperti pengemis datang menghampiri 
toko furniture paman saya dimana toko furniture itu letaknya persis di 
samping rumah ayah saya.
Karena 
kebetulan paman saya ada pembeli dan melihat lihat kedalam toko, 
sehingga kakek tersebut belum sempat di sapa atau dipersilahkan duduk 
oleh paman. Pada saat paman saya keluar sebentar dan kebetulan saya ada 
di dekat paman, paman saya menyapa kepada kakek misterius itu, dan saya 
juga menyapa, akan tetapi di dalam hati saya seolah ada bisikan 
salim/cium tangan sambil membungkuk memberikan tanda hormat.
Jadi petunjuk tersebut saya ikuti dan akibat kejadian tersebut membuat 
paman saya heran sambil masuk kearah dalam menghampiri pembeli tadi, 
pasalnya kakek pengemis tersebut baru pertama kali datang. Hal yang 
masih saya ingat sampai sekarang adalah kakek misterius tersebut 
berbicara dalam bahasa Sunda, maneh na mah lapur, teu wawuh (paman saya 
lupa tidak ingat sama saya “kakek”), karena saya tidak tahu mengapa 
kakek itu berbicara seperti itu kepada saya, ya saya anggukan kepala 
seraya mengiyakan.
Singkat cerita pembeli di toko paman 
saya sudah pulang, sambil kearah depan dan mengobrol dengan kakek 
misterius itu tanpa di sangka kakek misterius itu meminta baju bekas 
kepada kami. Paman saya tidak bisa memberikan, karena saya punya baju 
yang cukup banyak ya saya ambilkan kalau tidak salah waktu itu dua buah 
baju, setelah baju di terima kakek misterius itu minta beras, paman saya
 menolaknya dengan alasan beras adalah penjelmaan dewi Sri jadi tidak 
boleh diberikan.
Tetapi saya pergi 
kedalam rumah dan mengambilkan beras untuk diberikan ke kakek misterius 
itu. Setelah kakek misterius itu mendapatkan beras, kakek tersebut 
berpamitan pulang, namun sebelum pulang kakek tersebut memegang kedua 
tangan saya dan maaf menjilat ibu jari tangan saya dan ibu jari kaki 
saya sambil membaca sesuatu, dan yang terakhir membacakan sesuatu kepada
 kepala saya (di ubun-ubun).
Setelah itu selesai kakek tersebut pamit
 pulang dan beranjak keluar toko paman saya, karena penasaran saya 
mencoba melihat dan membuntuti kearah mana kakek tersebut pulang, akan 
tetapi kakek tersebut menghilang dan sudah tidak terlihat lagi, padahal 
baru sebentar saja belum ada 2 menit meninggalkan toko paman saya.
Berselang
 waktu 3 hari, datanglah kerabat paman saya yang kebetulan memiliki 
kemampuan lebih, dan beliau bilang kepada paman saya kalau beberapa hari
 yang lalu paman saya di kunjungi oleh romo xxxx, dengan pakaian mirip 
pengemis, sontak paman saya terkejut dan menyesal. Pasalnya romo xxxx 
merupakan salah satu leluhur sakti kerabat paman saya.


 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar