Perkenalkan, aku Ennie gadis asli kota
Jombang, Jawa Timur. Sebelumnya maaf kalau kata-kataku ada yang salah.
Aku ngetik di handphone. Kisah ini entah kalian menyebutnya apa namun
aku menyebutnya dengan istilah Tindihan, karena selalu aku alami disaat
tidur. Saat itu aku kelas 5 SD sekitar umurku 11 tahun.
Di rumah aku hanya tinggal dengan ibuku,
ayahku bekerja merantau. Aku terbiasa tidur sendiri, malam itu seperti
biasa aku cuci tangan kaki dan pergi tidur. Aku senang baca komik, entah
kenapa tiba-tiba aku terkantuk yang amat sangat, sekejap aku tertidur
tapi mataku terbuka. Aku bisa merasakan tanganku yang masih memegang
buku komik, melihat lampuku masih terang benderang namun tubuhku tidak
bisa di gerakkan (istilahnya tindihan).
Posisi tubuhku berada di dekat tembok,
tengkurap dan sedang membaca komik dengan kepala arah ke pintu kamar.
Sedang terheran-herannya aku dengan fenomena “tindihan” yang sedang aku
alami. Tiba-tiba pintu kamar terbuka keluar 2 orang tuyul yang langsung
berusaha meraih tubuhku dengan tangan panjangnya, sosok mereka berkepala
besar (seperti sakit yang kepalanya membesar kayak di televisi itu).
Tangannya panjang mereka berwarna putih seperti anak kecil yang pakai
bedak tebal sekali dengan wajah yang sedikit membelesak ke dalam, mata
hitam besar dan terlihat kurus.
Mereka berusaha meraih tubuhku “dadekno
aku ingon namu, aku wes di buwak” (jadikan aku peliharaanmu, aku sudah
di buang). Aku yang tidak bisa gerak ketakutan setengah mati, aku
membaca doa sebisaku dan mengedipkan mataku (setiap aku tindihan mataku
masih bisa berkedip) sampai aku terbangun. Aku terbangun, ku lihat jam
masih jam 11 malam.
Lalu aku melihat pintu kamarku masih
tertutup rapi, aku menutup komik ku, berdoa dan kembali tidur. Dan lagi
keadaan yang sama berulang. Dalam semalam aku mengalami hampir 5 kali,
menjelang subuh aku tak berani tidur, aku menunggu sampai adzan subuh.
Ini hanya awal dari sekian mimpi buruk ku.
Pada malam-malam berikutnya aku selalu
tindihan, yang datang tak hanya tuyul bermacam-macam, ada perempuan
berhijab hijau tua, ada perempuan berpakaian kebaya lengkap, ada lelaki
yang tersenyum, semua hanya berdiri di samping ranjang tidak berkata
apapun. Aku ceritakan ke ibu, sayangnya ibuku tak percaya.
Saat aku sakit, waktu itu menjelang
siang. Aku tergolek lemas di ranjang dengan pintu kamar terbuka, aku
melihat ibuku menyapu lantai depan kamar. Ibuku diam saja sampai
melewati kamarku. Tak lama setelah itu, aku dengar suara motor ibuku di
matikan. Ibuku ke kamarku dengan membawa obat dan mie pangsit
kesukaanku, rupanya ibuku dari apotek. Aku terheran-heran bagaimana
bisa? Tadi baru saja kulihat pegang sapu dan berada di dalam rumah tapi
sekian detik kemudian dengar suara motor dan ibuku mengaku dari apotek.
Masih di hari yang sama saat sakit,
selesai minum obat aku tertidur dan tindihan lagi. Aku merasa bantalanku
berubah. Kepalaku berada di pangkuan perempuan berhijab hijau tua yang
sebelumnya cuma diam setiap aku dalam keadaan tindihan, dia berbicara
dalam bahasa jawa alus “seng sabar yo nduk…” (yang sabar ya nduk
*sebutan anak gadis jawa) sambil mengelus kepalaku dengan sayang dan aku
tertidur.
Malamnya, hal yang lebih aneh lagi
terjadi. Aku tindihan kulihat kamarku tak ada siapapun yang terlihat
aneh tapi tak lama aku merasa badanku dingin dan aku terbang melayang
dalam kamar. Aku bisa melihat diriku sendiri tidur dengan posisi yang
sama persis sebelum aku tidur, aku menangis sejadi-jadinya, mulutku
terbuka tapi tak terdengar suara apapun. Aku pikir aku mati, lalu ibuku
terlihat masuk ke kamar dan menggoyang-goyangkan tubuhku,
membangunkanku. Aku terbangun, dengan mata sembab karena menangis. Kata
ibu aku mengigau keras sekali. Aku bersyukur masih bisa bangun.
SMP kelas 3 ibuku melahirkan adik ku dan
menginap beberapa hari di RS. Aku tinggal di rumah, ayah di rumah sakit
menginap nunggu ibuku. Aku mengajak 2 temanku untuk menginap, eli dan
dina. Kami mengobrol sampai larut, kami tidur di depan televisi, di
ruangan itu ada jendela yang letaknya tinggi tidak mungkin terjangkau
oleh orang tanpa menggunakan tangga. Paling pinggir (dekat jendela) aku,
lalu eli, dina. Mereka ngobrol melihatku, kemudian sekitar jam 1 eli
pamit mau tidur di rumah saja katanya.
Besoknya, eli cerita katanya di jendela
ada perempuan tersenyum dan melambaikan tangannya, dia takut. Singkatnya
aku kelas 2 SMA, ada wisata religi saat itu ke tempat para wali. Aku
ikut, semua menyenangkan layaknya orang wisata. Menjelang sore, kami
tiba di gresik desa leran tepatnya makam siti fatimah binti maimun. Aku
ingat betul karena setelah dari sini keadaan aneh itu semakin
menjadi-jadi.
Sebelum masuk makam itu kami di
peringatkan pihak juru kunci “damel seng lagi berhalangan, empun mlebet
ten mriki, niku batese” (Buat yang sedang haid, jangan masuk kesini, itu
batasnya) sambil menunjuk gapura kecil bertuliskan makam fatimah binti
maimun. Karena satu-satunya yang haid cuma aku, aku tidak mengaku dan
tetap ikut masuk ke makam karena tidak mau di tinggal di bus sendirian.
Begitu aku menapakkan kaki di jalan
pavingan setelah gapura pas, aku mengalami “dejavu” berulang-ulang,
bahkan aku tau temanku mau berbicara dan berbuat atau bertingkah apa
sebelum mereka melakukannya. Suasananya benar-benar mistis, aku tak bisa
mendengar penjelasan juru kunci tentang makam itu. Yang aku dengar cuma
suara gemerisik angin kencang. Makam ini di kelilingi “barongan lebat”
(pohon bambu yang banyak). Setelah kejadian itu di kamarku makin horor,
makin banyak kejadian saat aku tindihan.
Siang itu pulang sekolah aku tertidur
dan tindihan, aku melihat lelaki di sudut ranjangku dia memakai pakaian
ala raja-raja seperti di televisi yang sering aku lihat, bertelanjang
dada, memakai mahkota dan perhiasan, berselendang hijau dan coklat batik
tua. Dia berkata “kowe kudu melu aku” (kamu harus ikut aku) sambil
menggendongku, aku mengedipkan mataku agar aku terbangun dan menggeliat
sebisaku, tak sengaja telapak tangan kananku terkena perhiasannya,
terasa sakit dan lalu aku terbangun. Aku masih berpikir itu cuma
tindihan biasa seperti dulu, ternyata telapak tanganku sakit, ku lihat
ada luka baret membentuk 3 garis.
Malamnya aku tidur, saking takutnya di
sekitar ranjangku, aku tempelkan tulisan Al Quran, aku tidur tindihan
lagi di datangi macam-macam perempuan yang tidak pernah ku lihat
sebelumnya, mereka diam. Dan aku tidur di pangkuan perempuan berhijab
hijau tua sambil mengelus-ngelus rambutku dia bilang “turuo, wes gak ono
opo-opo, turuo” (tidurlah, sudah tidak ada apa-apa, tidurlah).
Sejak hari itu bermimpi dan tindihan
apapun itu aku selalu mendapat bekas luka. Lulus SMA aku merantau di
surabaya, aku ngekost di dekat salah satu mall ternama di surabaya dan
tindihanku? kalian boleh tak percaya, tapi aku tetap mengalaminya hanya
saja tak setiap hari lagi. Beberapa bulan bekerja aku mengenal seorang
ibu rupanya dia indigo, aku memanggilnya bu is. Sempat aku ngobrol, dia
bilang aku di ikuti makhluk halus yang menyukaiku. Bu is bilang yang
mengikutiku tidak cuma satu. Namun ada 2 makhluk halus.
Kata bu is, salah satunya menekan
makhluk halus yang mengikuti lainnya untuk tidak mengusiliku. Memang
benar meski tindihan aku tidak pernah lagi bangun dalam keadaan luka
atau sakit. Aku samar bisa melihat hal gaib, hantu atau apapun itu, aku
melihat, mendengar suara dan aktivitas mereka.
Tindihan itu mulai tidak aku alami saat
aku berumur 22 tahun. Hal aneh ini terjadi dari umur 11 sampai 22 tahun.
11 tahun aku mengalaminya. Sekarang, aku berusia 25 tahun, adik ku
berusia 12 tahun, kamarku di rumah sekarang menjadi kamarnya dan pembaca
tau? adik ku mengalami hal yang sama denganku, hanya saja tak setiap
hari. Adik ku tidak mau tidur di kamarku, dia tidur di depan televisi di
ruang tengah.
Aku berpikir mungkin karena saat itu aku
dalam masa transisi menuju dewasa (masa-masa mau haid untuk pertama
kali) karena adik ku juga mengalami saat setelah dia sudah haid. Entah
apa yang aneh dengan rumahku, padahal itu bangunan baru saat kami
tempati. Maaf kalau aneh dan tidak seram ya, aku. Cuma ingin berbagi.
Belum Pernah Menang Dalam Bermain Poker Online ???
BalasHapusAtau Ingin Mendapatkan Penghasilan Tambahan Dengan Modal Yang Sangat Minim???
Segera Daftarkan ID Anda di SmsQQ Yang MerupakanAgen Judi Online Terpercaya
Solusi Yang Tepat Hanya di www(.)SmsQQ(.)com
Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
- Tidak ada settingan apapun dalam permainannya 1000%
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor dan Tarik Dana akan di selesaikan dengan cepat,tepat dan akurat.Hanya memerlukan waktu 1-2 menit (Jika Tidak Ada Gangguan)
- Kebanjiran Bonus disetiap Harinya
- Bonus Turnover 0.3%-0.5%
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Customer Service bersedia melayani Anda Selama 24 jam dengan pelayanan yang begitu sopan dan ramah.
- Berkerja sama dengan 4 bank lokal : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
7 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker
Untuk Info Lebih Lanjut Dapat menghubungi Kami Di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com
Tunggu Apa Lagi Bosku ?
Karna Di ERTIGAPOKER Sedang ada HOT PROMO loh!
BalasHapusBonus Deposit Member Baru 100.000
Bonus Deposit 5% (klaim 1 kali / hari)
Bonus Referral 15% (berlaku untuk selamanya
Bonus Deposit Go-Pay 10% tanpa batas
Bonus Deposit Pulsa 10.000 minimal deposit 200.000
Rollingan Mingguan 0.5% (setiap hari Kamis
ERTIGA POKER
ERTIGA
POKER ONLINE INDONESIA
POKER ONLINE TERPERCAYA
BANDAR POKER
BANDAR POKER ONLINE
BANDAR POKER TERBESAR
SITUS POKER ONLINE
POKER ONLINE
ceritahiburandewasa
MULUSNYA BODY ATASANKU TANTE SISKA
KENIKMATAN BERCINTA DENGAN ISTRI TETANGGA
CERITA SEX TERBARU JANDA MASIH HOT