“Dok, ada sesuatu di bawah tempat tidur saya!” teriak wanita malang itu, di saat saya sedang jaga malam.
Sebagai psikiatri, saya kenal pasien itu. Dia adalah pasien skizofrenia yang sedang menjalani rawat inap. Pasien ini mengeluh mendengar suara-suara. Suara-suara ini pada awalnya hanyalah bisikan-bisikan tidak jelas. Tetapi seiring waktu bisikan-bisikan ini mulai sering terjadi dan ucapannya semakin jelas.
Hingga suatu hari bisikan itu mengalahkan pendengaran dia yang sebenarnya. Itu sebabnya, seminggu lalu, dia terpaksa di bawa ke rumah sakit ini untuk menjalani perawatan intensif untuk penyembuhan.
“Saya tadi sedang berbaring di ranjang, lalu tiba-tiba terasa goyangan di kasur… Dan.. dan… waktu saya mengintip ke bawah, ada mata yang menatap saya lalu …” dia berbicara dengan panik.
Saya langsung buru-buru menenangkannya. Saya meminta perawat mengantar pasien ke tempat tidurnya, sekaligus berpesan agar memberikan obat sedatif ringan ke pasien tersebut agar dia bisa tidur kembali.
Keesokan harinya, saya mendengar dari perawat yang sedang berjaga bahwa pasien wanita itu kembali mengeluh ada monster di bawah ranjangnya.
“Ya, jadi wanita itu bersikeras bahwa ada monster, hantu atau apa itu di bawah ranjangnya,” ujar perawat itu. Penasaran dengan kondisinya, saya pun pergi ke kamar pasien itu. Tetapi saya tidak menemukan pasien itu. Yang ada hanyalah sebercak besar darah merah di atas kasur putih dan dari jejak darah terlihat dia diseret, diseret ke bawah ranjang….
Saya tidak menemukan wanita pasien itu di mana-mana. Dan saya teringat dia mengatakan ada sesuatu di bawah ranjangnya. Jadi, dengan penasaran saya pun menyibak kain selimut dan melihat.
Sebagai psikiatri, saya kenal pasien itu. Dia adalah pasien skizofrenia yang sedang menjalani rawat inap. Pasien ini mengeluh mendengar suara-suara. Suara-suara ini pada awalnya hanyalah bisikan-bisikan tidak jelas. Tetapi seiring waktu bisikan-bisikan ini mulai sering terjadi dan ucapannya semakin jelas.
Hingga suatu hari bisikan itu mengalahkan pendengaran dia yang sebenarnya. Itu sebabnya, seminggu lalu, dia terpaksa di bawa ke rumah sakit ini untuk menjalani perawatan intensif untuk penyembuhan.
“Saya tadi sedang berbaring di ranjang, lalu tiba-tiba terasa goyangan di kasur… Dan.. dan… waktu saya mengintip ke bawah, ada mata yang menatap saya lalu …” dia berbicara dengan panik.
Saya langsung buru-buru menenangkannya. Saya meminta perawat mengantar pasien ke tempat tidurnya, sekaligus berpesan agar memberikan obat sedatif ringan ke pasien tersebut agar dia bisa tidur kembali.
Keesokan harinya, saya mendengar dari perawat yang sedang berjaga bahwa pasien wanita itu kembali mengeluh ada monster di bawah ranjangnya.
“Ya, jadi wanita itu bersikeras bahwa ada monster, hantu atau apa itu di bawah ranjangnya,” ujar perawat itu. Penasaran dengan kondisinya, saya pun pergi ke kamar pasien itu. Tetapi saya tidak menemukan pasien itu. Yang ada hanyalah sebercak besar darah merah di atas kasur putih dan dari jejak darah terlihat dia diseret, diseret ke bawah ranjang….
Saya tidak menemukan wanita pasien itu di mana-mana. Dan saya teringat dia mengatakan ada sesuatu di bawah ranjangnya. Jadi, dengan penasaran saya pun menyibak kain selimut dan melihat.
0 komentar:
Posting Komentar