Penghuni Kebun Pisang

Namanya Rizki. Rizki tinggal di kawasan kalimalang jakarta timur. Kebetulan ia hobi sekali dengan musik. Ia dan bandnya rutin latihan setiap 3x seminggu. Kebetulan hari itu hari kamis, dan karena akan mengikuti sebuah festival, akhirnya rizki memutuskan untuk mengadakan latian dadakan, agar bisa menunjang penampilan mereka.
Karena mendadak, mereka menemukan bahwa semua studio musik telah penuh jadwalnya. Mereka pun terus mencari studio yang kosong. Tetapi mereka tidak menemukan juga, mereka putus asa. Salah satu teman rizki tahu sebuah studio yang tidak terlalu ramai. Letaknya di daerah narogong bekasi. Mereka pun meluncur ke sana.

Tanpa tidak disangka ternyata lokasi studio tersebut sangat sepi. Terdapat beberapa kumpulan pohon pisang. Begitu sampai, mereka pun memulai latihan. Setelah beberapa jam, rizki dan teman-temannya pun selesai latihan. Saat itu jam tangan rizki menunjukan jam 12 malam. Mereka pun pergi sambil mencari penjual minuman karena merasa kehausan.
Ketika mereka sedang kebingungan mencarinya, dari kejauhan mereka melihat ada seorang wanita berjalan ke arah mereka. Rizki pun bertanya pada wanita itu, “Neng, di sini warung di mana ya?”
Wanita itu pun menatap rizki dengan tajam seraya bilang, “Di depan sana ada warung kok, gak jauh.”
Entah kenapa rizki merasa ada yang aneh dengan tatapan wanita itu. Tetapi ketika ingin ditanya lebih lanjut, wanita itu langsung pergi. Rizki dan teman-temannya langsung mencari warung itu. Benar saja, tak berapa lama rizki memacu sepeda motornya, ia melihat ada sebuah warung kopi di pinggir jalan sepi. Mereka pun mampir.
Ternyata warung itu milik seorang suami istri, mereka menyambut kedatangan rizki dan teman-temannya. Rizki melihat keanehan di wajah istri si pemilik warung. Wajahnya seperti pucat dan lebam. “Ah mungkin saja ia sedang sakit”, pikir rizki.
Rizki dan teman-temannya bercengkerama di warung itu, tetapi selang beberapa saat, rizki melihat ada seorang kakek menatap tajam ke arahnya dan teman-temannya. Wajah kakek itu amat menyeramkan. Seakan-akan kakek itu menyimpan sesuatu. Karena penasaran rizki pun beranjak dan menghampiri kakek itu untuk menyapanya sebagai basa-basi. Kakek itu berada sekitar 10 meter dari warung tempat rizki dan teman-temannya berada.
“Asalamualaikum kek, ada apa ya kok kakek berdiri di sini?” tanya rizki sopan.
“Suruh teman-teman kamu pergi dari sana!” jawab si kakek dengan tegas.
Rizki pun menolak perintah si kakek, kakek itu terlihat tidak suka dengan jawaban rizki. Tiba-tiba kakek itu menampar rizki, secara refleks rizki emosi kepada si kakek. Tapi seketika itu si kakek menyuruh rizki melihat ke arah warung itu. Tiba-tiba tubuh rizki lemas. Jantungnya seakan berhenti berdetak. Ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat.
Warung yang ia lihat tadi menghilang, rizki hanya melihat sebuah kebun pisang. Teman-teman rizki pun hanya duduk di bawah pohon-pohon pisang. Dan yang lebih menyeramkan adalah di antara teman-teman rizki itu ada 3 sosok pocong yang berdiri di sela-sela teman rizki yang sedang berbincang!
Rizki ingin sekali berteriak tetapi seakan-akan pita suara rizki tidak berfungsi lagi, tak ada suara yang keluar dari mulut rizki.
“Panggil semua teman-temanmu!” ujar kakek itu.
Mendengar hal itu, seketika itu rizki mengeluarkan hp-nya dan mengirim sms ke teman2nya berisi: “Cepet cabut dari warung, bawa motor lo dan samperin gw!”
Sejenak teman-teman rizki melihat ke arah dia & kakek itu, rizki hanya mematung. Tubuhnya gemetaran melihat pocong itu menatap ke arahnya dan kakek itu. “Tenang saja, jangan takut,” ujar kakek itu melihat rizki gemetaran.
Untung saja teman-teman rizki menuruti ajakan rizki, mereka pun menghampiri rizki. Teman-teman rizki pun bertanya-tanya, tetapi rizki hanya terdiam. Kakek itu menyuruh teman-teman rizki memejamkan mata mereka, dan melihat warung tersebut. Benar saja, seketika itu teman-teman rizki melihat apa yang rizki lihat. Mereka langsung terduduk lemas, ketiga pocong itu menatap dengan tajam ke arah mereka. Tatapan yang amat mengerikan!
Rizki dan teman-temannya gemetaran. Tetapi kakek itu terlihat sangat tenang. Tiba-tiba saja pocong itu menghilang! Kakek itu langsung mengajak rizki dan teman-temannya meninggalkan tempat itu dan mengajak ke rumahnya. Begitu sampai, rizki dan teman-temannya didoakan oleh kakek itu. Tujuannya agar mereka tidak diikuti oleh penunggu kebun pisang itu dan juga agar mereka tenang.
Ketika keadaan sudah tenang, kakek itu memperkenalkan diri. Dia adalah kakek rosyid, seorang petani yang punya ilmu kebatinan. Kakek rosyid sudah memperhatikan rizki dan teman-temannya ketika mereka sedang bertanya kepada seorang wanita, yang ternyata adalah sesosok kuntilanak dengan lidah menjulur panjang.
Saat itu kakek rosyid tau bahwa mahluk itu berniat jahat, oleh karena itu kakek rosyid mengikuti mereka. Menurut kakek rosyid, kawasan itu memang angker. Sudah banyak orang-orang yang dijahili oleh penghuninya, yaitu sesosok pocong. Mendengar hal itu rizki seakan disambar petir, ia tidak menyangka bahwa wanita yang ia temui dan pemilik warung itu adalah mahluk halus!
Malam itu rizki dan teman-temannya menginap di rumah kakek rosyid. Barulah keesokan paginya mereka berani pulang. Hingga beberapa hari setelah kejadian itu, rizki masih merasa ada yang mengikuti, tapi untung saja itu tidak berlangsung lama. Hingga saat ini rizki tidak bisa melupakan kejadian itu, ia menjadi trauma dengan kebun pisang.