Cerita dimulai ketika aku mulai Kuliah Kerja Nyata - KKN didaerah Cianjur, saat itu aku datang
bersama teman-temanku ke sebuah desa untuk mengajar bahasa inggris di sekolah dasar dan
melakukan penyuluhan kepada masyarakat sekitar tentang kesejahteraan desa tersebut.
Waktu itu aku dan kelompok menyumbangkan sebuah ide, untuk membuat sebuah taman bacaan
disekitar pematang sawah dekat kelurahan. Karena menurut kami, lokasi itu sangat cocok untuk
proses belajar mengajar. Apalagi dilihat dari kebiasaan anak sekolah yang setelah selesai pulang
sekolah langsung menggembala kambing.
Jadi sekalian bisa sambil belajar, disitu ada sebuah lokasi yang sangat bagus. Ditengah pematang
sawah itu berdiri bangunan bekas rumah. Kalo kata pak lurah setempat, bangunan itu adalah
bangunan bekas tempat tinggal. Namun entah kenapa pemilik rumah itu meninggalkan rumah itu
tanpa alasan, kami sempat bertanya tentang keamanan rumah itu tapi pak lurah tidak menjelaskan
apapun dan dia hanya bilang kalo tempat itu sudah tidak ada pemiliknya.
Sebelumnya pemilik itu sempat pernah datang ke desa dan menghibahkan bangunan itu kepada
penduduk setempat untuk dijadikan tempat beristirahat para petani. Tapi entah kenapa, para petani
disana tidak mau menggunakan tempat itu. Menurut beberapa penduduk, tempat itu kotor dan sering
digunakan untuk hal yang tidak-tidak.
Makanya mereka sangat senang jika tempat itu dijadikan tempat sekolahan atau tempat kerjaan,
Singkat cerita kami langsung mendekorasi rumah tua tersebut. Setelah bersih dan layak tinggal, kami
memutuskan tempat itu menjadi basecamp kami. Namun ternyata ketika kami tinggal ditempat itu,
ada yang tidak suka kami tinggal disitu.
Beberapa orang dari kelompok kami merasakan hal-hal yang aneh. Beberapa dari kelompok kami
ketika tidur disana, sering mendengar suara tangisan di malam hari. Kemudian, air kran yang sering
menyala sendiri tapi kami semua merasa tidak terlalu takut. Karena menurut kami, itu hanya
gangguan kecil walau menyeramkan.
Sampai gangguan itu aku alami sendiri, dan betapa hebat. Ceritanya, malam itu hanya tinggal aku,
rita dan beberapa teman yang tidur disana. Kami sedang mengobrol mengenai program KKN dan
ditengah obrolan tiba-tiba suasana rumah menjadi sangat dingin dan sangat sepi. Aku berinisiatif
untuk mengambil lentera didapur biar agak hangat.
"Rit, antar aku ke dapur yuk" akhirnya, rita menganggukan kepalanya dan mengantarku pergi ke
dapur. Suasana dapur cukup gelap, hanya ada sebuah cahaya lilin disitu. Tapi aku merasa kalo disitu
ada rita, tiba-tiba entah dari mana datangnya kami dikagetkan oleh sebuah benda yang terjatuh dari
arah belakang dapur.
Kami terdiam, aku dan rita saling memandang. Perlahan lahan kami jalan dan terdengar suara kaki di
hentak-hentakan di tanah. Aku mengulurkan tangan dan mengambil lentera itu, kemudian astaga aku
terkejut karena ketika kami membalikan badan. Dibalik kami berdiri sesosok putih yang sangat kami
kenal, mukanya menyeramkan.
Kedua lubang hidungnya ditutupi kapas, astaga inikan. Aku dan rita menjerit hebat, didepan kami
berdiri makhluk menyeramkan yang terbungkus kain putih. Aku dan rita saling berpelukan hingga,
makhluk itu membuka mulutnya dan mengeluarkan tangisan seperti kesakitan. Suara pilu yang keluar
dari mulutnya dan selang beberapa detik makhluk itu menatap kami dengan matanya yang merah
menyala. Kami ketakutan luar biasa, makhluk itu terus berdiri didepan kami.
Sampai, "Kami tos beda alam, kami tos beda urusan. Indit", kami sudah berbeda alam, kami sudah
berbeda urusan, pergi. Mataku tertuju kepada seseorang yang berada dibalik makhluk itu dan kami
melihat pak lurah berdiri sambil menunjuk makhluk itu. Makhluk itu menggoyangkan badannya
seperti mau melompat lalu menghilang.
Kami segera berlari ke arah pak lurah, dan pak lurah langsung menenangkan kami. Aku melihat
temanku pada bangun dan menanyakan apa yang terjadi. Subuh itu, kami duduk diruang tengah
semuanya lalu menceritakan semua hal yang terjadi. Kemudian, pak lurah mulai menjelaskan asal
usul bangunan ini. Ternyata bangunan ini adalah bangunan milik tuan tanah.
Tuan tanah itu lintah darat dan memeras para petani dengan paksa, sang tuan tanah akhirnya
meninggal dengan hutang yang belum sempat dilunasi oleh para petani. Sampai sekarang, arwahnya
masih gentayangan mendatangi para petani. Lalu para petani itu sering melihat penampakan sang
tuan tanah di rumah kosong yang kami jadikan basecamp.
bersama teman-temanku ke sebuah desa untuk mengajar bahasa inggris di sekolah dasar dan
melakukan penyuluhan kepada masyarakat sekitar tentang kesejahteraan desa tersebut.
Waktu itu aku dan kelompok menyumbangkan sebuah ide, untuk membuat sebuah taman bacaan
disekitar pematang sawah dekat kelurahan. Karena menurut kami, lokasi itu sangat cocok untuk
proses belajar mengajar. Apalagi dilihat dari kebiasaan anak sekolah yang setelah selesai pulang
sekolah langsung menggembala kambing.
Jadi sekalian bisa sambil belajar, disitu ada sebuah lokasi yang sangat bagus. Ditengah pematang
sawah itu berdiri bangunan bekas rumah. Kalo kata pak lurah setempat, bangunan itu adalah
bangunan bekas tempat tinggal. Namun entah kenapa pemilik rumah itu meninggalkan rumah itu
tanpa alasan, kami sempat bertanya tentang keamanan rumah itu tapi pak lurah tidak menjelaskan
apapun dan dia hanya bilang kalo tempat itu sudah tidak ada pemiliknya.
Sebelumnya pemilik itu sempat pernah datang ke desa dan menghibahkan bangunan itu kepada
penduduk setempat untuk dijadikan tempat beristirahat para petani. Tapi entah kenapa, para petani
disana tidak mau menggunakan tempat itu. Menurut beberapa penduduk, tempat itu kotor dan sering
digunakan untuk hal yang tidak-tidak.
Makanya mereka sangat senang jika tempat itu dijadikan tempat sekolahan atau tempat kerjaan,
Singkat cerita kami langsung mendekorasi rumah tua tersebut. Setelah bersih dan layak tinggal, kami
memutuskan tempat itu menjadi basecamp kami. Namun ternyata ketika kami tinggal ditempat itu,
ada yang tidak suka kami tinggal disitu.
Beberapa orang dari kelompok kami merasakan hal-hal yang aneh. Beberapa dari kelompok kami
ketika tidur disana, sering mendengar suara tangisan di malam hari. Kemudian, air kran yang sering
menyala sendiri tapi kami semua merasa tidak terlalu takut. Karena menurut kami, itu hanya
gangguan kecil walau menyeramkan.
Sampai gangguan itu aku alami sendiri, dan betapa hebat. Ceritanya, malam itu hanya tinggal aku,
rita dan beberapa teman yang tidur disana. Kami sedang mengobrol mengenai program KKN dan
ditengah obrolan tiba-tiba suasana rumah menjadi sangat dingin dan sangat sepi. Aku berinisiatif
untuk mengambil lentera didapur biar agak hangat.
"Rit, antar aku ke dapur yuk" akhirnya, rita menganggukan kepalanya dan mengantarku pergi ke
dapur. Suasana dapur cukup gelap, hanya ada sebuah cahaya lilin disitu. Tapi aku merasa kalo disitu
ada rita, tiba-tiba entah dari mana datangnya kami dikagetkan oleh sebuah benda yang terjatuh dari
arah belakang dapur.
Kami terdiam, aku dan rita saling memandang. Perlahan lahan kami jalan dan terdengar suara kaki di
hentak-hentakan di tanah. Aku mengulurkan tangan dan mengambil lentera itu, kemudian astaga aku
terkejut karena ketika kami membalikan badan. Dibalik kami berdiri sesosok putih yang sangat kami
kenal, mukanya menyeramkan.
Kedua lubang hidungnya ditutupi kapas, astaga inikan. Aku dan rita menjerit hebat, didepan kami
berdiri makhluk menyeramkan yang terbungkus kain putih. Aku dan rita saling berpelukan hingga,
makhluk itu membuka mulutnya dan mengeluarkan tangisan seperti kesakitan. Suara pilu yang keluar
dari mulutnya dan selang beberapa detik makhluk itu menatap kami dengan matanya yang merah
menyala. Kami ketakutan luar biasa, makhluk itu terus berdiri didepan kami.
Sampai, "Kami tos beda alam, kami tos beda urusan. Indit", kami sudah berbeda alam, kami sudah
berbeda urusan, pergi. Mataku tertuju kepada seseorang yang berada dibalik makhluk itu dan kami
melihat pak lurah berdiri sambil menunjuk makhluk itu. Makhluk itu menggoyangkan badannya
seperti mau melompat lalu menghilang.
Kami segera berlari ke arah pak lurah, dan pak lurah langsung menenangkan kami. Aku melihat
temanku pada bangun dan menanyakan apa yang terjadi. Subuh itu, kami duduk diruang tengah
semuanya lalu menceritakan semua hal yang terjadi. Kemudian, pak lurah mulai menjelaskan asal
usul bangunan ini. Ternyata bangunan ini adalah bangunan milik tuan tanah.
Tuan tanah itu lintah darat dan memeras para petani dengan paksa, sang tuan tanah akhirnya
meninggal dengan hutang yang belum sempat dilunasi oleh para petani. Sampai sekarang, arwahnya
masih gentayangan mendatangi para petani. Lalu para petani itu sering melihat penampakan sang
tuan tanah di rumah kosong yang kami jadikan basecamp.
Belum Pernah Menang Dalam Bermain Poker Online ???
BalasHapusAtau Ingin Mendapatkan Penghasilan Tambahan Dengan Modal Yang Sangat Minim???
Segera Daftarkan ID Anda di SmsQQ Yang MerupakanAgen Judi Online Terpercaya
Solusi Yang Tepat Hanya di www(.)SmsQQ(.)com
Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
- Tidak ada settingan apapun dalam permainannya 1000%
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor dan Tarik Dana akan di selesaikan dengan cepat,tepat dan akurat.Hanya memerlukan waktu 1-2 menit (Jika Tidak Ada Gangguan)
- Kebanjiran Bonus disetiap Harinya
- Bonus Turnover 0.3%-0.5%
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Customer Service bersedia melayani Anda Selama 24 jam dengan pelayanan yang begitu sopan dan ramah.
- Berkerja sama dengan 4 bank lokal : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
7 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker
Untuk Info Lebih Lanjut Dapat menghubungi Kami Di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com
Tunggu Apa Lagi Bosku ?