KISAH NYATA MISTERI GAGAL BERMAIN JELANGKUNG

Waktu itu di tahun 2011, ceritaku didaerah Rawamangun, Jakarta Timur. Singkat cerita malam hari sehabis bekerja, aku dan teman-teman sepekerjaanku semua istirahat untuk tidur, kebetulan ada mess ditempat kami bekerja. Waktu itu tepat jam 01: 00 malam, teman-temanku yang sehabis bekerja waktu itu Agus, Ipin dan Arif.

Berempat kami mau siap-siap untuk tidur, ternyata semua teman-teman gak ada yang mengantuk, padahal kami semua sudah lelah karena seharian bekerja. Aku perhatikan agus sambil merem-merem mendengarkan musik lewat headset diponselnya, Arif sedang melipat-melipat baju bersihnya, Ipin lagi asyik menghisap rokoknya. Tiba-tiba aku punya ide aneh, dalam hati aku berucap. Main game di komputer bosan banget, permainan apa ya biar aku cepat tidur. Kalau permainan tanya jawab sama hantu seru kali yah *hihi.

Salim (jo): pin kita main permainan tanya jawab sama hantu berani gak?
Ipin: berani! Ayo jo seru tuh (Ipin biasa panggil aku sebutan “jo” ), tapi aku gak percaya yang kayak gituan lim, ucap ipin.
Salim (jo): kita coba gimana, nanti kamu yang tanya-tanya hantunya?

Arif: ah ada-ada saja kalian, malam-malam panggil hantu! Seram tahu.
Agus: main apa sih maksudnya, jelangkung?
Salim (jo): kayaknya bukan jelangkung deh gus! Seperti permainan di film Ouija itu loh.
Ipin: main jelangkung saja jo! Nanti aku yang buatin boneka jelangkungnya jo.

(Ipin dengan segera, membuat boneka jelangkungnya dari kain sarung, bentuknya cukup seram dan selesai buat boneka hantunya).

Agus: gila kamu pin seram banget, buat boneka jelangkungnya.
Arif: *edhan merinding aku lihat boneka jelangkungnya pin.
Salim (jo): ya sudah matiin lampunya pin, biar fokus tenang.

Ipin: Rif, Gus, pegang bareng boneka jelangkungnya, lim cepat kamu yang baca mantra sihirnya, tuh ada rumah kosong diseberang jalan sana, kamu panggil saja suruh kesini main.
Salim (jo): perasaanku sudah dari tadi dia disini, sedang perhatikan kita semua pin.
Agus: *hihi jadi merinding aku lim.

Suasana malam itu menjadi pengap, hening, dan menyeramkan. Ipin, Agus dan arif bilang bulu kuduknya mulai berdiri semua, perasaan takut pun mulai mencekam.

Ipin: jo kok hantunya lama banget datangnya, gak mau gerak-gerakin bonekanya? Cuma ada hembusan angin saja sesaat, terus aku kayak lihat sekelebat anak perempuan kecil lim.
Salim (jo): aku juga gak tahu kenapa hantunya gak mau berinteraksi, ketiak kamu mungkin terlalu asem pin, jadi hantunya bad mood *haha.

Ipin: *suwek kamu jo.
Agus: ah sudah nunggu lama-lama, hantunya malah gak datang, tidur saja yuk lim, pin, rif.

Kami pun kecewa karena seram-seramnya nanggung, lalu kami tidur semua jam 02:00 dini hari. Pukul 05:00 Ari teman sekampung Ipin mau pulang kekampungnya. Ipin pun menitipkan uang didalam amplop untuk orang tuanya dikampung kepada si Ari yang berjumlah 1 juta.

Ari: pin sudah kamu cek isi uang di amplopnya? Aku gak mau kurang isi uangnya, kalau lebih ya syukur, kalau kurang aku gak mau *nombok loh pin.
Ipin: astaga! Benar ri, uang aku hilang di amplop seharusnya ada 1 juta, kok ini cuma 800 ribu! Waduh 200 ribu lagi kemana ya?

Ari: bagus aku belum pergi, benar juga firasatku. Kalau kamu kasih amplop buat orang tua kamu dikampung kurang, nanti disangka, aku lagi yang korupsi, *suwek kamu pin.
Ipin: lim, gus, rif! Asem uang aku hilang di amplop 200 ribu, niatnya mau aku kirim kekampung 1 juta! Amplop masih sama persis bentuknya waktu aku masukin uangnya, dan aku hapal benar amplopnya gak berubah sama sekali, kalau ada yang mencuri, pasti sobek, atau diganti amplopnya yang baru.

“Kami pun saling berpandangan? Teringat permainan jelangkung tadi malam, apa ini dampak kita bermain jelangkung semalam ya? Kami pun semua diam bengong, dan bertanya dalam hati masing-masing”. Terima kasih sahabat KCH yang sudah mau baca cerita ini. Jangan pernah baca ini sendirian.